Selasa, 19 Agustus 2014

TUDUNG SAJI ASAL BALI



Kabupaten Buleleng sebenarnya memiliki potensi besar dalam bidang seni rupa, seperti ukiran dan lukisan yang berciri khas Buleleng. Namun, potensi itu sepertinya tidak dihiraukan sehingga generasi muda seakan-akan tak mengenalnya. Menurut Warkadea, di bidang ukiran, Buleleng memiliki seni ukiran yang khas, seperti yang tampak pada relief pura-pura bersejarah. Di Pura Meduwe Karang misalnya terdapat ukiran orang naik sepeda yang mencerminkan adanya kebebasan berkreativitas di kalangan seniman di Buleleng. “Kreativitas seperti itulah yang kami hidupkan kembali melalui sanggar-sanggar seni lukis di Buleleng,” katanya. Kegiatan belajar melukis di kawasan bersejarah Bale Agung kemarin, dipandu oleh seniman Made Hardika. Anak-anak yang ikut belajar berasal di sebuah sekolah internasional di kawasan Kuta, Badung. (kmb15)




Objek  : Perajin Daun Lontar
Katagori  : Budaya Lokal
Lingkungan  : Pemukiman
Objek pendamping  : Terdapat seniman lain, antara lain seniman seni lukis
Pemilik objek  : Made Rejeki
Pemanfaatan   : digunakan untuk wadah dan tutup sesajen/banten
Lokasi administrasi  : Desa Nagasepaha, Kec. Buleleng


.




Tudung saji merupakan penutup makanan yang dianyam daripada mengkuang, daun pandan, atau diperbuat daripada plastik. Ia juga disebut sebagai penyungkup makanan. Kebanyakan masyarakat masa kini, terutamanya kaum Melayu menggunakan tudung saji untuk menutup dan melindungi makanan daripada lalat dan sebagainya.
Kerajinan tudung saji yang dibuat secara handmade memerlukan bahan dasar yang kuat, tahan lama, dan mudah dibentuk (Suarna, 1995). Salah satu bahan yang memenuhi kriteria tersebut adalah daun lontar.
Tonggo (tudung saji)
Tonggo yaitu Tudung saji dibuat dari anyaman daun lontar, yang berfungsi untuk menutup jenis-jenis makanan yang akan disajikan dalam upacara adat seperti upacara pernikahan, khataman dan khitanan.
Beberapa lontar diberi warna hijau atau merah sehingga memberikan garis-garis yang berbeda.
Pada pinggir Tonggo diberi hiasan dengan sulaman kain satin berwarna-warni, dengan motif Bunga Samobo (bunga sekuntum), Bunga Satako (bunga setangkai) dan Pado Waji (jajaran genjang).
Khusus Tonggo untuk Sultan, dipinggirnya dihiasi dengan perak asli, dengan motif Bunga Samobo, Bunga Satako dan Pado Waji. Bedanya tudung saji yang ada di bali adalah gambar dan aksesoris unik yang di pasan di tudung saji. Gambarnya itu lebih ke gambar bunga. Dan di bali, tudung saji biasanya di buat untuk penutupsajen saat upacara umat hindu.













Kerajinan tangan dari koran ; Tudung Saji


Tudung Saji





Kerajinan tangan kali ini akan berbagi cara membuat "Tudung Saji"

Bahan yang diperlukan :
* Kertas koran , yang dibuat lintingan berbentuk lidi sebanyak 120 buah lintingan
* Lem
* Plitur

Peralatan yang diperlukan :
* Gunting
* Cetakan

Cara membuatnya :  
Potong lembar kertas koran menjadi delapan, kemudian buat lintingan dengan bantuan lidi. Buat lintingan sebanyak 120 lintingan. pembuatan lintingan telah dipelajari sebelumnya.
Ambil lintingan 10 buah susun seperti dibawah ini , ambil salah satu lintingan puter kearah kanan, buat selang seling atas dan kebawah lintingan yang lain..Lakukan sampai kira-2 diameter 15 cm.






Kemudian taruh cetakan , dan lanjutkan melingkar atas dan ke bawah seperti cara pertama. lakukan sampai cetakan tertutup.

Dan keluarkan cetakan, sisa lintingan dipotong kira-kira 2 cm, yang kemudian diselipkan diantara anyaman. Selesai itu buat lintingan berbentuk kepangan, yang nantinya akan sebagai hiasan di pinggir sekeliling tudung saji. Dan pada bagian atas dibuat pegangan.



Setelah selesai, langkah terakhir memberi warna dengan memberi plitur kemudian dijemur hingga kering.
Selesailah pembuatan tudung saji.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar